Kamis, 04 Agustus 2011

Ramadhan Datang

Marhaban Ya Ramadhan....
Alhamdulillahirabbil'alamin, kita masih disampaikan umurnya pada bulan yang penuh barakah, penuh ampunan, penuh rahmat dari Yang Maha Kuasa. Bulan Ramadhan memang bulan sejuta kebaikan. Berbagai keutamaan yang tidak dijumpai pada bulan-bulan lainya menjadikan Ramadhan sebagai bula yang istimewa. Bahkan, menurut para ulama,  Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi segenap umat manusia diturunkan pada bulan nan suci ini. Tepatnya tanggal 17 Ramadhan. Karena itulah kita patut bersyukur atasnya, dengan memperbaiki ibadah kita, kualitas keimanan kita, kualitas hati dan jiwa kita, dimana semua itu bisa kita latih dengan shaum. 
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,"(Al-Baqarah[2] : 183)

Perintah untuk melaksanakan shaum sebagaimana yang termaktub dalam surat Al-Baqarah ayat 183 di atas menyatakan bahwa puasa hukumnya wajib. Tujuanya adalah untuk membentuk pribadi yang bertaqwa.

pasarkreasi.com

Shaum berarti menahan diri dari segala yang membatalkanya dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari. Kita bisa merasakan bagaimana laparnya orang-orang yang setiap hari sangat sulit untuk mendapatkan makanan, bahkan bisa sampai berhari-hari. Apa yang kita lakukan selagi orang lain menderita? Apakah pantas kalau kita bersukacita menghabiskan harta demi hal-hal yang sebenarnya tak perlu? Lalu sampai di mana kepedulian kita?. Shaum bisa menjadi sarana, agar bertambah kepekaan kita terhadap sesama manusia. Agar kita bersikap sederhana dalam hidup, dan lebih senang berbagi. Bukankah Rasulullah SAW biasa berbuka hanya dengan 3 buah kurma? Mungkin hanya ditambah dengan segelas teh manis. Beliau pun lebih senang untuk membagi kurmanya, bahkan saat hanya kurma itu yang beliau punya. Subhanallah


tqaredocean.blogspot.com
Shaum juga melatih kita untuk menjauhi hal-hal yang tidak bermanfaat. Karena selagi kita merasakan lapar dan haus, alangkah ruginya bila hari-hari dilewati begitu saja tanpa melakukan sesuatu yang berguna. Tidur dalam bulan Ramadhan memang bernilai ibadah. Tapi masih sangat banyak hal-hal lain yang lebih bermanfaat daripada hanya terkulai di atas dipan yang empuk. Kita bisa lebih produktif. Jam kerja yang biasanya dipotong oleh istirahat makan, bisa kita gunakan untuk menyelesaikan pekerjaan lain. Atau di hari biasa, kita tidak sempat untuk melakukan sesuatu yang diinginkan, di bulan suci ini kita punya lebih banyak waktu luang karena tidak harus diselingi dengan waktu makan dan minum. Tentunya sesuatu itu harus yang bermanfaat. Pahala yang berlipat akan sayang untuk dilewatkan. Kegiatan yang bermanfaat dan bernilai ibadah, akan berlipat pula pahala yang dihasilkan.

Dzikrullah yang senantiasa ditingkatkan, harus menjadi landasan kita untuk lebih produktif, lebih banyak kegiatan yang bermanfaat. Belum tentu kita dicukupkan umur untuk sampai ke Ramadhan tahun depan. Wallahu'alam.

Ada gambar bagus yang bermakna disini: http://dakwah.info/bekal-dakwah/sharing/ramadhan-poster/

Kritik dan saran membangun akan sangat berguna, Jazakumullah Khairan
-Jamestar- 

Rabu, 03 Agustus 2011

Rihlah, Sarana Bertafaqur Alam


Masih banyak yang berpandangan bahwa Islam itu shalat dan mengaji saja. Kegiatan-kegiatanya dianggap membosankan, sehingga ketika mendengar kata pengajian, majlis ta'lim, atau melihat selebaran dan pamflet yang berisikan kegiatan islami, pikiranya menjurus ke ceramah yang lamanya berjam-jam dan membuat mata mengantuk. Padahal kita tahu, sejatinya tidak demikian. Era sudah modern, ceramah pun metodenya modern.
Untuk itulah, kami dari Jamestar selaku salah satu pegiat dakwah ingin mengubah kesan seperti itu. Islam itu tidak kaku. Islam itu fleksibel. Dakwah bukan hanya ceramah atau khotbah. Dakwah yang sebenarnya adalah yang bisa mencakup segala aspek masyarakat dan melekat di hati dengan berbagai macam bentuk dan caranya. Tentunya, cara yang baik dan bermanfaat.

Kegiatan di alam terbuka menjadi sasaran utama program Jamestar yang dinamakan 'Rihlah'. Menikmati keindahan alam, berarti kita menikmati keindahan ciptaan Allah pula. Kita akan semakin sadar bahwa kekuasaan Allah meliputi segala hal tanpa terkecuali. Berbagai kejadian alam, keserasian dan keteraturan ekosistem, interaksi antar mahlukhidup yang hidup permai, adalah objek-objek kajian yang banyak terkandung hikmah di dalamnya. Itulah ayat-ayat Allah yang tersirat. Siapkan saja 'gayung' dan 'ember' untuk menimba ilmu yang terkandung itu. Hati yang bersih dan jiwa yang tulus menjadi dasar untuk ber-tadabbur.


Rihlah biasanya kami laksanakan di lokasi-lokasi yang masih cenderung 'hijau'. Dengan semangat menggebu-gebu, tim ikhwan dan tim akhwat biasanya naik turun gunung, keluar masuk hutan, atau mungkin sekedar mengelilingi kebun teh untuk mencari tempat yang strategis, kemudian beristirahat. Berbekal camilan dan panganan seadanya untuk menghangatkan suasana, acara ta'lim sederhana dilaksanakan. Dilanjut dengan permainan-permainan menarik yang edukatif. Keseimbangan motorik dan otak bisa dilatih dengan permainan tersebut. Tak lupa, kita tukar pengalaman, bercerita, ngobrol atau berbagi tentang hal-hal lain yang bermanfaat. Setelah rangkaian kegiatan tersebut dilaksanakan, pastinya perut kita merongrong. Jangan khawatir, budaya lokal harus lestari selama itu bermanfaat. Botram* sudah biasa menjadi acara puncak dalam berbagai program Jamestar, termasuk Rihlah ini. Diakhiri dengan do'a, akhirnya kami pulang dengan membawa cerita baru.

Dengan melihat suasana alam, jiwa kita bisa me-refresh dirinya. Banyak pengalaman yang didapat pula.Walau tak dapat memetik semua hikmah, setidaknya kita dapat mengamalkan beberapa yang sudah mantap didapat, intinya seperti itu.

*Botram adalah kegiatan makan bersama yang sudah membudaya di daerah Sunda.

Kritik dan saran membangun kami terima dengan senang hati dan lapang dada, Hatur Nuhun
-Jamestar-

Minggu, 31 Juli 2011

Secercah Cahaya

massjabrik.blogspot.com
Seringkah kita mengalami cobaan yang berat dalam hidup? Atau tergoda dengan manisnya godaan dunia yang selalu menyambangi kita setiap nafas berhembus? Pastinya sering. Dan setiap itu pula nurani kita bergejolak hebat. Hanya saja tidak sering kita sadari. Sebagai contoh, saat kita akan melakukan sesuatu tak wajar. Sebutlah, misalkan mencuri. Dalam batin ini sebenarnya berkecamuk perang yang hebat. Seperti yang ada di film-film. Hawa nafsu yang sering dimasuki syaithan membujuk,"Cepatlah, tak ada yang melihat kok. Ini darurat kan?" Tapi nurani kita yang paling dalam menolak,"Sedarurat apapun, pastilah ada cara yang lebih baik. Kamu orang yang baik. Mencuri hanya berakibat buruk."... dan seterusnya. Seringkali, perbuatan kotor itu dilakukan juga. Nurani kita berontak, tapi tertutupi pleh nafsu buruk. Semakin sering kita melakukan dosa itu, semakin tertutuplah nurani kita. Na'udzubillah.

Menjadi baik itu memang tidak mudah. Kita mesti menempuh jalan yang sukar lagi berliku untuk menemui kesuksesan. Kita harus bersusah payah mencari kebahagiaan (Al-Balad[90]: 1-20), agar kita mempunyai jiwa yang tangguh dan lembut. Ujian akan datang terus-menerus, dalam bentuknya yang luar biasa tak terduga. Mulai dari ujian nikmat sampai ujian musibah. Dari yang terasa manis sampai pahit. Karena itu kita harus ingat bahwa di setiap kesulitan pastilah ada kemudahan yang memberikan secercah cahaya pada kita.

 Al - Insyirah [94]: 5-6
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,
sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.





maulidamulyarahmawati.wordpress.com
Jangan sampai kita terlarut dalam kesenangan ataupun euforia nikmat. Karena dibalik itu semua, pasti cobaan yang lebih berat mengintai. Sehingga nikmat itu sendiri adalah cobaan bagi kita.
Jangan pula kita terlarut dalam berat dan sedihnya beban hidup yang menghimpit, karena Allah Sang Maha Pengatur telah menyiapkan kemudahan dan nikmat yang banyak pula dibaliknya.

Hidup itu belajar. Sampai nafas terakhir berhembus, kita akan terus belajar. Yang paling penting adalah bagaimana mengamalkan pembelajaran yang didapat dengan sebaik-baiknya.

Kritik dan saran membangun kami terima dengan senang hati, terima kasih.
-Jamestar-